A. Struktur Mikroskop beserta Komponen-komponennya
Gambar 1
Gambar 1
I.
Komponen-komponen mikroskop terdiri dari:
1.
Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
2.
Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
3.
Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dank e bawah dengan pergeseran besar.
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dank e bawah dengan pergeseran besar.
4.
Mikrometer (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.
5.
Revolver
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
6.
Lensa objektif
Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).
Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).
7.
Panggung mikroskop
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
8.
Diafragma
Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.
Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.
9.
Kondensor
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.
10. Lengan
mikroskop
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
11. Cermin
reflektor
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
12. Kaki
mikroskop
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.
II.
Mempersiapkan Mikroskop
1.
Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop
dengan menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja. Satu
tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki mikroskop.
2.
Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan
dihadapkan kea rah cahaya.
3.
Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun
sampai ke batas bawah.
4.
Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan
pembesaran lemah (missal 10x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas
lubang panggung.
5.
Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur
agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung sehingga melalui
lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran
cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang.
III.
Cara Penggunaan Mikroskop
1.
Jarak mata-okuler:
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
2.
Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif
dengan pembesaran lemah (misal 10x).
3.
Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar
kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian,
gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit yang
lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati gambar yang lebih
jelas dan lebih fokus.
4.
Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa
objektif dengan pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan
menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x) dengan cara
memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada
panggung.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.
IV.
Perawatan Mikroskop
1.
Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika
mengangkatnya.
2.
Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan
pembesaran kuat.
3.
Tidak memutar tombol dengan kasar.
4.
Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:
Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar.
Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar.
Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
5.
Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan
sesudah digunakan.
V.
Menghitung Pembesaran Gambar
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah mikroskop memiliki dua macam lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Kedua lensa tersebut memiliki ukuran pembesaran tertentu. Pembesaran total untuk panjang tabung yang digunakan diperoleh dari pembesaran pada objektif dikalikan dengan pembesaran yang tertera pada okuler.
perbesaran objektif x perbesaran okuler = perbesaran total
10 x 8 = 80 x
10 x 12,5 = 125 x
40 x 8 = 320 x
40 x 12,5 = 500 x
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah mikroskop memiliki dua macam lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Kedua lensa tersebut memiliki ukuran pembesaran tertentu. Pembesaran total untuk panjang tabung yang digunakan diperoleh dari pembesaran pada objektif dikalikan dengan pembesaran yang tertera pada okuler.
perbesaran objektif x perbesaran okuler = perbesaran total
10 x 8 = 80 x
10 x 12,5 = 125 x
40 x 8 = 320 x
40 x 12,5 = 500 x
Perbesaran total 80-125x (perbesaran rendah) dan
320-500x (perbesaran tinggi) yang diberikan pada contoh sudah cukup untuk
memenuhi persyaratan normal. Perbesaran rendah (3,5 x 8 atau 3,5 x 12,5, yaitu
perbesaran total 30-40x) dapat memperlihatkan tampak umum dari suatu cuplikan
dan biasanya digunakan untuk pengamatan pertama pada seluruh cuplikan.
VI.
Preparasi Sampel
1. Setetes
air ditempatkan pada object glass.
2. Objek/spesimen
diletakkan pada air tersebut.
3. Cover
glass ditempatkan pada bagian atasnya denga cara miring dan turunkan secara
perlahan serta diusahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. Pembentukkan
gelembung udara dapat menyebabkan kualitas gambar menjadi kurang bagus atau
tidak jelas.
4. Air
harus mengisi ruang antara object glass dan cover glass; jika air tersebar ke
bagian lain dari object glass, kelebihan ini harus dikeringkan (misal dengan
tisu) dengan hati-hati.
5. Jika
objek sudah terdapat dalam bentuk suspense cairan, tetesan suspense dapat
digunakan tanpa harus meneteskan air terlebih dahulu pada permukaan object
glass.
Source : http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/01/09/bagaimana-menggunakan-mikroskop-523892.html
Source : http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/01/09/bagaimana-menggunakan-mikroskop-523892.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar