Di dalam otak manusia, para ahli memperkirakan terdapat 1 triliyun sel otak atau neuron (1 triliyun = 1.000.000.000.000), jumlah yang sangat banyak. Tentunya jumlah ini tidak sekaligus adanya, tetapi melalui tahap pertumbuhan. Otak tumbuh dengan kecepatan luar biasa. Bahkan selama perkembangan otak, 250.000 neuron ditambahkan setiap menitnya. Pada saat seorang anak berusia 2 tahun, volume otaknya berukuran kurang lebih 80% dari otak manusia dewasa. Sepersepuluh atau sekitar 100 Miliar sel otak tersebut adalah sel aktif, dan sisanya merupakan sel pendukung. Di dalam setiap sel otak (neuron) memiliki cabang-cabang yang disebut denrit. Dari bagian ini muncul cabang yang besar dan Panjang yang disebut akson yang berfungsi sebagai jalan keluar utama dalam menyebarkan informasi yang diterima oleh neuron.
Sebagian besar isi otak manusia diisi oleh air
hingga mencapai 80% dari keseluruhan volume otak, sedangkan sisanya
terdiri dari lemak dan protein. Otak manusia dewasa memiliki bobot
sekitar 1,4 Kg. Otak sebesar ini akan tetap bekerja kapanpun, dimanapun,
meski pemiliknya sedang tertidur. Oleh karena itu otak mengkonsumsi
sekitar 20 % dari kalori yang dimakan oleh manusia. Otak yang digunakan
untuk berfikir keras, akan memerlukan dan akan mengkonsumsi energi tubuh
yang cukup besar. Karena otak memerlukan asupan kalori yang cukup untuk
bekerja.
Otak manusia yang beratnya hanya 1,4 Kg tadi
sebenarnya terdiri dari tiga bagian penting yang saling mendukung.
Bagian tersebut antara lain otak reftilia, otak mamalia dan otak
neocortex. Diantara bagian-bagian tersebut, otak neocortex memiliki
ukuran paling besar yaitu sekitar 80%. Bagian-bagian otak tersebut
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Otak reftilia akan aktif dalam
kondisi takut, stress, tertekan, marah, atau pearasaan negatif lainnya. Otak
mamalia berfungsi mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon, dan
ingatan jangka panjang. Sedangkan otak neocortex merupakan otak berfikir
tingkat tinggi seperti berfikir kritis, pemecahan masalah dan berfikir
kreatif. Otak neocortex akan bekerja efektif bila kondisinya tenang,
rileks, nyaman, aman atau kondisi positif lainnya.
Dasar Kerja Otak
Kita, manusia sebetulnya hanya memiliki satu otak, tetapi belahan otak membelah ke bawah di tengah-tengah menjadi belahan kanan dan belahan kiri (berdasarkan hasil penelitian Prof. Roger Sperry, dari California). Hubungan antara kedua belahan (Hemisfer) tersebut melalui corpus callosum. Sisi otak kanan mengontrol otot-otot pada sisi kiri tubuh dan sisi otak kiri mengontrol otot-otot pada sisi kanan tubuh. Secara umum, informasi panca indera dari sisi kanan tubuh melintas ke sisi kiri otak dan sebaliknya. Oleh karena itu kerusakan pada satu sisi otak akan berpengaruh pada kinerja sisi tubuh yang berlawannnya.
Kita, manusia sebetulnya hanya memiliki satu otak, tetapi belahan otak membelah ke bawah di tengah-tengah menjadi belahan kanan dan belahan kiri (berdasarkan hasil penelitian Prof. Roger Sperry, dari California). Hubungan antara kedua belahan (Hemisfer) tersebut melalui corpus callosum. Sisi otak kanan mengontrol otot-otot pada sisi kiri tubuh dan sisi otak kiri mengontrol otot-otot pada sisi kanan tubuh. Secara umum, informasi panca indera dari sisi kanan tubuh melintas ke sisi kiri otak dan sebaliknya. Oleh karena itu kerusakan pada satu sisi otak akan berpengaruh pada kinerja sisi tubuh yang berlawannnya.
Sekitar 90% populasi manusia di dunia
menggunakan tangan kanan untuk berbagai aktifitas kesehariannya yang
disebut dominan tangan kanan. Dan sekitar 10% disebut dominan tangan
kiri. Setiap belahan memiliki fungsi berbeda. Meski demikian keduanya
bekerja saling mendukung. Kedua belahan otak cenderung mempunyai daerah
yang menjadi pusat fungsi intelektual utama. Otak
kiri lebih dominan pada sesuatu yang menyangkut logika, tulisan, angka,
urutan, linearitas, kebakuan, data dan analisis. Sedangkan otak kanan
lebih dominan pada hal-hal yang menyangkut imajinasi, emosional,
keinginan, kebebasan, warna, musik, bentuk, dan kreatifitas (Gb. 3).
Mengapa Sulit Mengingat ?
Kecerdasan seseorang ditentukan sedikitnya oleh faktor jumlah sel otak yang dimiliki dan jumlah koneksi yang terjadi. Meski terdapat sedikit populasi yang menggunakan masing-masing tangan dengan sama baiknya, atau disebut ambidextrous.
Kecerdasan seseorang ditentukan sedikitnya oleh faktor jumlah sel otak yang dimiliki dan jumlah koneksi yang terjadi. Meski terdapat sedikit populasi yang menggunakan masing-masing tangan dengan sama baiknya, atau disebut ambidextrous.
Di awal telah dibahas bahwa umumnya memiliki 100
Miliar sel otak aktif yang didukung oleh 900 miliar sel otak lainnya.
Sedangkan faktor lain adalah koneksi diantara sel otak (neuron). Peluang
koneksi diantara sel otak antara 1 hingga 20000 koneksi. Kita, manusia
mampu menambah jumlah koneksi ini dengan cara latihan otak sesering
mungkin. Dan perlu kita ingat bahwa, koneksi hanya akan terjadi jika
kita mampu “membuat makna” dari setiap informasi yang diterima.
Lalu, mengapa sulit mengingat? Kita aplikasikan dalam
pembelajaran di kelas. Mengapa masih banyak siswa yang sulit mengingat
pengetahuan yang telah diterimanya? Tidak semata-mata dari faktor
internal otaknya, kendala ini kadang disebabkan oleh kurang baiknya
informasi yang diterimanya. Coba kita perhatikan buku-buku pelajaran
yang digunakan siswa di kelas. Umumnya tidak mengoptimalkan penggunaan
kedua belah otak, hanya mengoptimalkan belahan otak sebelah kiri saja.
Warna isi buku didominasi hitam putih, jarang ada ilustrasi gambar,
bentuk, dan prosesnya monoton. Sehingga informasi yang masuk lebih
dominan diolah oleh otak sebelah kiri saja, yang notabene otak sebelah
kiri menyimpan informasi di dalam memori jangka pendek.
Faktor lain yang menyebabkan siswa sulit
mengingat adalah kondisi lingkungan sekitar. Masih banyak proses
pembelajaran yang dilaksanakan dalam kondisi yang tidak menyenangkan
siswa. Suasana kelas yang sumpek, jumlah siswa yang banyak, suhu ruangan
yang panas, tekanan emosional dari guru dan pihak lain sangat
berpengaruh pada penerimaan informasi oleh siswa. Jika melihat tiga
bagian otak, kondisi yang tidak menyenangkan atau negatif, maka akan
mengaktifkan otak reftilia yang cenderung responsibilitasnya pada
penyelamatan diri. Situasi ini sama dengan tidak mengaktifkan otak
neocortek untuk berfikir dengan baik. Inilah beberapa hal yang sangat
signifikan mempengaruhi mengapa mengingat menjadi lambat bagi siswa.
(Sumber : http://www.lpmpjabar.go.id/?q=node/131)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar